penerapan tujuan perencanaan
Penerapan Tujuan
Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi
adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi.
Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang
membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai :
- Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan
- Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya
2 unsur penting tujuan adalah :
- Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
- Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan
Tujuan
dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara.
Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi
sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang
lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk
hirarki tujuan.
Fungsi Tujuan Organisasi
1. Pedoman
Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan
datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi
mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
2. Sumber
Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan
sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3. Standar
Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan
memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan
(prestasi) organisasi
4. Standar
Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang
penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan
insentif bagi para anggota
5. Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi
Management by Objective (MBO)
Management
by Objective ( MBO ) digagas pertama kali oleh Peter F.Drucker yang
merupakan profesor, praktisi konsultan manajemen dari Claremont Graduate
University atau sekarang dikenal dengan nama Peter F.Drucker and
Masatoshi Uto Graduate School of Management.
MBO
digagas pada tahun 1954, dengan tujuan agar para perusahaan dapat
berjalan baik harus menetapkan sasaran yang jelas dan secara terpadu
agar goal atau tujuan dapat tercapai secara efektif.
MBO
mendorong setiap tingkatan manajemen berkomitmen untuk partisipasi
dalam mencapai rencana yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam
pelaksanaan MBO ini harus ada kesepakatan antara karyawan dan pimpinan,
agar mereka melaksanakan dan memiliki komitmen yang sama, yaitu :
· Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bagian / bawahan.
· Perencanaan yang akan dilakukan setiap divisi, untuk mendukung tujuan bersama.
· Standard pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan.
· Prosedur untuk mengevaluasi keberhsilan pencapaian tujuan.
Untuk mencapai keberhasilan dalam MBO, dibutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak internal di perusahaan.
Pimpinan
dan karyawan di dalam perusahaan harus memiliki kesepakatan untuk
mewujudkan kinerja yang lebih baik, dimana dicapai melalui proses
perencanaan dan implementasi, serta melalui pengawasan bersama dan
terintegrasi.
Untuk pelaksanaan MBO, maka di butuhkan tahapan-tahapan sebagai berikut :
· Tahap Persiapan, dimana menyiapkan dokumen-dokumen serta data-data yang diperlukan.
· Tahap
Penyusunan, dimana menjabarkan tugas pokok dan fungsi-fungsi setiap
bagian dalam organisasi, agar seluruhnya terintegrasi mencapai visi dan
misi yang dicanangkan oleh perusahaan. Merumuskan keadaan sekarang untuk
membantu identifikasi dan antisipasi masalah atau hambatan serta
kemudahan-kemudahan.
· Tahap
Pelaksanaan, dimana pelaksanaan seluruh kegiatan dan fungsi manajemen
secara menyeluruh seperti pengorganisasian, pengarahan, pemberian
semangat dan motivasi, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
· Tahap
Pengendalian, Monitor, Evaluasi dan Penyesuaian, dimana bertujuan
tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam rencana stratejik (
Renstra ) melalui kegiatan keseluruhan dalam perusahaan.
Penilaian
Kinerja diukur dengan : Efesiensi, Efektivitas, Kemanfaatan program dan
keberlanjutan program/kegiatan. Evaluasi dilaksanakan terahadap HASIL
(OUTCOMES) PROGRAM yang berupa DAMPAK DAN MANFAAT.
Dalam penyusunan rencana, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
· Apa yang akan di kerjakan ? ( What ), tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan agar tercapainya sasaran.
· Dimana
kegiatan akan dilakukan ? ( Where ), perlu dipertimbangkan tempat
pelaksanaan kegiatan yang dapat mendukung kegiatan perencanaan tersebut.
· Kapan
waktu yang tepat untuk melaksanakannya ? ( When ), dimana kemampuan
untuk mengatur, memilih dan memanfaatkan waktu yang tepat untuk
melaksanakan rencana dan eksekusi rencana tersebut.
· Bagaimana, rencana tersebut dilaksanakan ? ( How ), dengan metoda apa pelaksanaan rencana ini akan di eksekusi.
· Siapa
yang menjadi sasaran ? ( Who ), menentukan siapa sasaran dan siapa
orang yang berkompeten untuk melaksanakan rencana tersebut.
· Mengapa
ini dilakukan ? ( Why ), merupakan jawaban dari seluruh pertanyaan
What, Where, When, How dan Who. Berusaha melihat, apakah rencana-rencana
tersbut apakah memiliki kelemahan.
sumber.
0 komentar:
Posting Komentar